Di TikTok, pengguna dapat membuat konten politik secara organik dengan mematuhi Panduan Komunitas. Namun, kami tidak mengizinkan konten politik tersebut ditayangkan sebagai iklan. Kami juga melarang penayangan konten yang tidak menghormati unsur-unsur keagamaan, budaya, atau tokoh, ataupun yang memuat perilaku kebencian, ujaran kebencian, atau promosi ideologi kebencian.
Kebijakan
Kami tidak mengizinkan iklan yang menampilkan konten politik di semua solusi monetisasi kami, termasuk melalui iklan berbayar, kreator yang dibayar untuk membuat konten dengan elemen politik, dan alat/fitur promosi kami lainnya. Kami juga melarang pengiklan yang teridentifikasi sebagai politikus dan partai politik, yang tidak dapat membuat akun iklan dan mengakses fitur-fitur iklan, di level akun.
Tipe pengiklan yang tidak boleh beriklan di TikTok:
Kandidat atau calon pejabat publik, partai politik, atau pejabat pemerintah yang terpilih atau ditunjuk
Suami/istri kandidat pejabat pemerintah, pejabat pemerintah terpilih, atau pejabat pemerintah yang ditunjuk yang terikat dengan jabatan dan tugas resmi
Anggota keluarga kerajaan dengan kapasitasnya sebagai pejabat pemerintahan
Badan/entitas pemerintah boleh beriklan di TikTok jika akunnya dikelola oleh perwakilan TikTok.
Contoh hal yang tidak diizinkan:
Mereferensikan, mempromosikan, atau menentang kandidat atau calon pejabat publik, partai politik, atau pejabat pemerintah yang terpilih atau ditunjuk
Advokasi untuk mendukung atau menentang referendum dan pemungutan suara yang sudah berlalu, sedang berjalan, atau yang masih usulan, serta hasil atau proses legislatif, yudisial, atau yang terkait regulasi. Hal ini mencakup iklan yang mempromosikan atau menyerang kebijakan atau rekam jejak pemerintah.
Mereferensikan, mempromosikan, atau menjual merchandise yang menampilkan tokoh, entitas, atau konten yang dilarang, termasuk slogan, simbol, atau logo kampanye
Referensi ke pemilihan umum, termasuk registrasi pemilih, partisipasi pemilih, dan permohonan banding suara, seperti iklan yang mendorong pengguna untuk memberikan suara/memilih
Kebijakan
Kami melarang konten yang tidak menghormati unsur-unsur keagamaan, budaya, atau tokoh.
Contoh hal yang tidak diizinkan:
Konten sensitif terkait agama, seperti tindakan, kata-kata, atau simbol yang menistakan agama
Penyebutan tokoh atau pemimpin agama secara negatif
Klaim bahwa penyembuhan, konseling, atau mukjizat yang didasarkan pada agama dapat mengatasi masalah kesehatan fisik, emosional, atau mental