PVN Shoes

Tujuan

Retail fashion yang menarget audiens luas biasanya memang bisa memaksimalkan jangkauan kampanyenya, tapi mungkin tidak selalu bisa memperoleh data yang relevan tentang cara menyeimbangkan hasil upper funnel dan lower funnel untuk keseluruhan pertumbuhan bisnisnya. Melihat kesuksesan kampanye Shopping Ads sebelumnya sejak meluncurkan TikTok Shop, PVN Shoes, sebuah brand alas kaki lokal asal Indonesia, ingin menemukan strategi kampanye dan kombinasi bidding yang paling efektif.

Meski tujuannya adalah meningkatkan ROAS dan penjualan produk, PVN Shoes juga ingin membangun kesadaran brand. Untuk mendapatkan lebih banyak data engagement pengguna dan kinerja konversi dengan Auction Ads, PVN Shoes ingin menguji kinerja Pengoptimalan Berbasis Nilai (VBO) dari strategi bidding ROAS minimum guna menemukan pengaturan kampanye yang ideal.

Solusi

PVN Shoes menjalankan dua grup analisis: 1) bid ROAS minimum Rendah vs Tinggi 2) bid ROAS minimum vs Bidding Biaya Terendah untuk menentukan pengaturan kampanye idealnya. Setiap grup tersebut akan memberikan data yang dapat ditindaklanjuti serta hasil yang beragam di seluruh metrik lower funnel seperti Click-through rate (CTR), Tingkat konversi (CVR), Return on Ad Spend (ROAS), dan jumlah peristiwa ‘Selesaikan Pembayaran’.

Dalam periode 1 bulan, PVN Shoes menjalankan total 15 Video Shopping Ads (VSA) menggunakan VBO, yang dapat membantu PVN Shoes memprioritaskan penayangan iklan kepada pengguna yang cenderung melakukan transaksi bernilai tinggi di TikTok Shop. Brand ini menguji iklan yang berbeda dengan bid ROAS minimum yang beragam. Tujuannya agar brand ini dapat mengidentifikasi mana bid ROAS minimum yang memberikan hasil terbaik sesuai ROAS baseline PVN Shoes, dengan mempertimbangkan persaingan dan fluktuasi dalam ekosistem Auction Ads di TikTok.

Selain menguji beragam strategi bidding, PVN Shoes juga melihat dampak kinerja elemen iklan lainnya. Brand ini mempertimbangkan berbagai cara untuk meninjau dan mengoptimalkan kinerja kampanyenya dengan menggunakan materi iklan, penargetan audiens, dan akun TikTok yang berbeda (seperti menggunakan akun brand organik, akun brand promosi, dan akun kreator/afiliasi). Misalnya, PVN Shoes menemukan bahwa menampilkan beberapa produk dalam satu materi iklan video ternyata lebih efektif daripada menampilkan produk secara terpisah. PVN Shoes juga menawarkan promo eksklusif untuk memikat pengguna agar melihat-lihat TikTok Shop mereka.

Hasil

Berbagai kampanye iklan PVN Shoes berhasil memberikan data penting yang bisa membantu brand ini menemukan keseimbangan antara hasil bisnis dan engagement komunitas. Melalui pengujian bid ROAS minimum yang beragam dalam satu bulan, PVN Shoes mampu mencatatkan 8,8x ROAS keseluruhan dengan CTR yang tinggi sebesar 5,8%. 

Setelah menjalankan dua grup analisis, yaitu bidding Biaya Terendah dan bid ROAS minimum yang beragam, PVN Shoes dapat menyimpulkan bahwa:*

1. Penggunaan VBO dengan bid ROAS minimum berhasil mengungguli hasil kampanye sebelumnya yang menggunakan bidding Biaya Terendah, dengan peningkatan ROAS hingga 19,4% dan CTR hingga 201%.

2. Dalam rentang bid ROAS minimum dari 5x ROAS hingga 10x ROAS, kampanye yang diluncurkan dengan minimum 8x ROAS menunjukkan hasil yang paling konsisten dan seimbang dalam ekosistem Auction Ads di TikTok. 

Kampanye ini berhasil menjangkau 2,2 juta pengguna, menghasilkan 24,3 ribu kunjungan profil, 3,6 ribu followers, dan 3,4 ribu peristiwa ‘Selesaikan Pembayaran’ di TikTok Shop. Investasi pada grup iklan yang beragam juga menghasilkan 46% peningkatan GMV secara keseluruhan. Ini membuktikan bahwa pengoptimalan strategi kampanye secara terus menerus dapat mendatangkan hasil yang lebih optimal.

Dengan strategi pengoptimalan menyeluruh ini, PVN Shoes juga bisa melihat strategi Shoppertainment PVN Shoes secara lebih menyeluruh, dan brand ini berencana untuk terus menguji beragam strategi bidding dan penargetan, selain tentunya akan memanfaatkan livestreaming untuk meningkatkan engagement audiens dan penjualan produk.

*Hasil ini merupakan hasil akhir PVN Shoes selama periode kampanye ini saja, dan tidak menggambarkan seluruh benchmark produk.